Kehadiran awak band Efek Rumah Kaca (ERK) dalam diskusi ”63 Juta Anak
Muda, Guru Kita” yang diadakan Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta,
pekan lalu, di Jakarta, membuat suasana lebih meriah. Mereka tak hanya
menyanyi, tetapi juga berdialog dengan kaum muda
.
Band indie itu
beranggotakan Cholil Mahmud (vokalis dan gitar), Adrian Yunan Faisal
(bas), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum). Namun, karena Adrian sakit, ia
digantikan Popie Airil, pemain pengganti.
ERK mengawali diskusi
dengan menyanyi. Cholil kemudian menjelaskan makna di balik lagu
berjudul ”Kenakalan Remaja di Era Informatika” dan ”Cinta Melulu” itu.
”Lagu pertama bertema kenakalan remaja. Kami menyoroti remaja yang senang mengunduh video porno,” tuturnya.
Lagu
”Cinta Melulu”, menurut lelaki yang juga akuntan itu, idenya dari
lagu-lagu pop Indonesia yang lebih banyak bertema cinta kepada ibu atau
lawan jenis.
”Kami membuat lirik lagu bertema sosial, lingkungan, dan politik agar kita peduli kepada masalah di sekitar kita,” lanjutnya.
Pertengahan
Maret nanti, khusus untuk sesi rekaman di Lokananta, Solo, Jawa
Tengah, ERK memakai nama Pandai Besi. Sembilan lagu ERK akan dimainkan
Pandai Besi dan direkam secara live di studio bersejarah itu. Hasilnya akan dirilis dalam bentuk piringan hitam, kaset, dan CD. (LUK/TRI)
0 komentar:
Posting Komentar