Musik blues sendiri muncul dari
musik-musik spiritual dan pepujian yang biasa dilantunkan oleh komunitas
kulit hitam asal afrika di amerika. Di saat mereka bekerja atau
istirahat di sore hari mereka selalu melantunkan pepujian kepada Allah
dan juga menyanyikan lagu-lagu sedih khas melodi orang Afrika.
Tapi percaya atau tidak musik blues
ternyata terkait dengan kaum muslim pada awalnya. Seorang penulis dan
ilmuwan di Schomburg Center For Research In Black Culture di New York,
Sylviane Diouf, berhasil mmeyakinkan bahwa blues memiliki keterkaitan
dengan tradisi masyarakat muslim di Afrika barat.
Dan untuk membuktikan
keterkaitan ini Sylviane Diouf memutar dua rekaman. Yang pertama
diputarkan kepada publik adalah lantunan adzan atau panggilan untuk
menunaikan ibadah shalat untuk umat muslim, dan setelah itu diouf
memutar Levee Camp Holler.
Rekaman kedua lagu itu adalah lagu blues
lawas yang pertama kali muncul di Delta Mississippi. Levee camp holler
sendiri bukanlah lagu blues yang biasa, lagu itu diciptakan oleh
komunitas muslim kulit hitam asal Afrika barat yang bekerja di Amerika
pasca perang. Dan lirik lagu Levee Camp Holler yang diputar Diouf
terdengar seperti panggilan adzan yang berisi tentang keagungan Allah
swt. Seperti halnya lantunan adzan, lagu tersebut juga menekankan
kata-kata yang terdengar bergetar. Menurut Diouf, langgam yang senggau
antara lagu blues Levee Camp Holler yang meyerupai adzan merupakan bukti
bahwa ada hubungan diantara keduanya.
Jonathan Curiel membuat sebuah tulisan yang bertajuk Muslim Roots, Us Blues,
menyatakan bahwa publik amerika haruslah berterima kasih kepada muslim
Afrika barat yang tinggal di Amerka sekitar tahun 1600 sampai
pertengahan 1800, karena disitu banyak penduduk kulit hitam asal Afrika
barat yang dijadikan budak oleh bangsa Amerika.
Menurut para sejarawan juga sekitar 30%
budak dari Afrika barat yang di pekerjakan secara paksa di Amerika
adalah kaum muslim. Meskipun oleh tuannya dipaksa untuk beralih ke agama
Kristen tapi banyak dari mereka tetap menjalankan agama Islam dan
melantunkan ayat-ayat Alquran setiap harinya. Sejarah juga mencatat
bahwa pelaut muslim dari afrika baratlah yang pertama kali menemukan
benua amerika sebelum Columbus. Jadi secara historis kaum
muslim telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat amerika beberapa
abad sebelum Columbus menemukannya (Fareed H Numan dalam American Muslim
History A chronological Observation).
0 komentar:
Posting Komentar